Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Lain dari itu ada satu hal yang penting dan patut disimak, yaitu di mana Muhammad diperintahkan oleh Allah agar selalu belajar dan bertanya kepada orang-orang Kristen ataupun orang-orang yang beragama Yahudi, terutama pada waktu nabi Muhammad berada dalam keadaan ragu-ragu.
Hal itu membuat orang Kristen mengambil kesimpulan, bahwa Nabi Muhammad harus percaya kepada orang-orang Kristen dan orang yang beragamaYahudi, karena merekalah yang membaca dan menguasai Taurat dan Injil yang benar, original dan sempurna serta relevan walaupun Al Qur'an telah diturunkan dan Muhammad diutus sebagai nabi yang terakhir menurut umat Muslim, (hal. 26)
Hal ini dapat dilihat dari ayat-ayat Al Qur'an sebagai berikut:
"Maka jika engkau (Muhammad) dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum engkau (Orang Kristen dan Orang Yahudi). Sungguh telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang ragu" (Surat 10 Yuunus ayat 94). (hal. 27).
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Dalam ayat tersebut Allah mengingatkan kepada Nabi Muhammad, apabila beliau ragu terhadap wahyu yang diterimanya, agar bertanya kepada orang-orang yang membaca kitab sebelumnya. Yang dimaksud dengan "orang-orangyang membaca Kitab sebelumnya" yaitu orang-orang jujur yang mengerti dan memahami kebenaran dalam kitab-kitab suci sebelum Al Qur'an. Orang seperti ini tidak banyak, di antaranya adalah rahib Waraqah bin Naufal.
Perlu dicatat bahwa Waraqah bin Naufal ini bukan beragama Kristen pengikut Paulus. Beliau adalah rahib Nasrani yang yang setia dan jujur mengikuti Nabi Isa as. Rahib saleh seperti Waraqah inilah yang menjelaskan kepada Rasulullah tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan kenasranian yang asli sesuai dengan ajaran Nabi Isa as. Misalnya, mengenai nubuat Nabi Musa dan Isa as. tentang tanda kerasulan Nabi Besar Muhammad saw. dalam Taurat dan Injil.
Ketika Siti Khadijah menceritakan kepada Waraqah tentang peristiwa turunnya wahyu pertama di Gua Hira, maka spontanitas dia berkata: "Quddus, quddus! Demi Tuhan yang jiwa Waraqah ada dalam tangan-Nya. Jika engkau membenarkan aku, ya Khadijah, sesungguhnya telah datang kepada Muhammad namus akbar (petunjuk yang maha besar), sebagaimana yang pernah datang kepada Musa as. Sesungguhnya dia akan menjadi Nabi bagi umat kita ini".
Orang Nasrani yang seperti Waraqah bin Naufal yang benar, jujur dan terpercaya itu sekarang sudah tidak ada lagi.
Yang ada saat ini adalah umat Kristen yang tidak taat kepada Nabi Isa, melainkan taat kepada Paulus, pendiri Kristen.
Kemudian yang dimaksud dengan kata 'Al Kitab' pada ayat tersebut adalah kitab Taurat dan Injil yang masih asli sebelum dikotori oleh tangan-tangan jahil manusia.
Salah besar jika yang dimaksud kata 'Al Kitab' oleh Himar Amos itu adatah Alkitab (Bibel), kitab agama Kristen yang berjumlah 66 kitab, antara lain:
a. Taurat = 5 kitab
b. Kitab Para Nabi besar/kecil = 34 kitab
c. Injil = 4 kitab
d. Kisah Para Rasul = 1 kitab
e. Surat-Surat Paulus = 13 kitab
f. Surat kepada jemaat Ibrani = 1 kitab
g. Surat Yakobus =1 kitab
h. Surat Petrus = 2 kitab
i. Surat Yohanes = 3 kitab
j. Surat Yudas = 1kitab, dan
k. Mimpi Yohanes = 1 surat.
Dari keterangan tersebut, jelas sekali bahwa Al Kitab yang dimaksud dalam surat Yunus 94 bukanlah Alkitab (Bibel) milik orang Kristen seperti sekarang ini. Dan Nabi Muhammad saw. tidak pernah bertanya kepada orang Kristen, tapi kepada orang Nasrani yang terpercaya. Sebab agama Nasrani tidak identik dengan agama Kristen seperti sekarang ini.
0 komentar:
Posting Komentar