Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Selanjutnya, kalimat yang kedua dari syahadat ialah suatu pernyataan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Sesuai surat 3 Aali lmraan ayat 164 dan surat 62 Al Jumu'ah ayat 2, maka Muhammad diutus sebagai nabi untuk bangsa Arab. Renungkanlah ayat-ayat berikut ini:
"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin, ketika Allah mengutus kepada mereka seorang rasul dari kalangan meraka sendiri (Arab), dia membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dan mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah, sesungguhnya keadaan mereka sebelum itu adalah dalam kesesatan yang nyata" (Surat 3 Aali Imraan ayat 164).
"Dia (Allah) yang membangkitkan di antara orang-orang ummi seorang rasul dari kalangan meraka (Arab) yang membacakan kepada mereka ayat-ayatnya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya adalah dalam kesesatan yang nyata." (Surat 62 Al Jumu'ah ayat 2). (hal. 19).
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Permainan istilah dalam tulisan itu amat lihai meski licik. Mungkin roh jahat sedang berdiam, bekerja dan melakukan pekerjaannya dalam diri Himar Amos. Sehingga dia tidak bisa mernfungsikan akal sehatnya.
Sebaiknya, kalau sedang kerasukan roh jahat, jangan coba-coba menulis buku, supaya tidak memalukan diri sendiri. Bahkan menjatuhkan titel sarjananya dari doktorandes menjadi doktorambles.
Al Qur'an surat Aali lmraan ayat 164 dan Al Jumu'ah ayat 2 yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw. semasa hjdupnya diutus Allah untuk mengajarkan Islam kepada kaumnya (bangsa Arab). Ayat ini, oleh Himar Amos dipahamkan bahwa kalau begitu, Nabi Muhammad itu diutus khusus hanya untuk bangsa Arab saja, bukan kepada yang lain.
Itulah penafsiran modern sarjana primitif Himar Amos.
Jika karena Nabi Muhammad itu dari bangsa Arab dan memakai bahasa Arab, lalu diambil kesimpulan bahwa Nabi Muhammad adalah rasul untuk bangsa Arab dan Islam juga hanya untuk bangsa Arab, ini jelas sangat keliru. Picik sekali alam pikiran Drs. Himar Amos.
Dua ayat yang dianggap menyudutkan Islam dikutip terjemahannya lalu dikomentari secara negatif. Sementara ayat-ayat lain yang jumlahnya sangat banyak yang mendukung kebenaran Islam, sengaja ditutup-tutupi. Kelihatan dengan sangat mencolok kebencian dan sentimen Himar Amos terhadap Islam.
Sebagai contohnya, ayat-ayat yang mendukung kerasulan Nabi Muhammad saw. Dan Al Qur'an untuk segenap alam, itu sengaja tidak dikutip, seperti:
"Dan Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta alam." (Al Anbiyaa 107).
"Dan tiadalah Kami mengutus angkau (Muhammad) melainkan untuk seluruh manusia sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Qs. Saba' 28).
"Al Qur'an adalah suatu peringatan untuk semesta alam" (Qs. At Takwiir 27 dan Al Qalam 52).
"Dan Kami turunkan Al Qur'an kepadamu (Muhammad) supaya engkau jelaskan kapada umat manusia, apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir." (Qs. An Nahl 44).
"Muhammad bukanlah bapak salah seorang dari laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (Qs. AlAhzaab 40).
Lima ayat tersebut, menyatakan bahwa Nabi Muhammad beserta Al Qur'an bukan hanya untuk Bangsa Arab saja, melainkan untuk semua manusia dan seluruh makhluk di alam semesta ini. Ayat-ayat tersebut sengaja tidak dikutip oleh Drs. Himar Amos.
Dan kalau mau teliti dalam membaca Alkitab (Bibel) milik umat Kristen, justru Nabi Isa (Yesus) beserta Injilnya itulah yang hanya dikhususkan bagi suatu bangsa tertentu, yaitu untuk Bani Israel saja.
Sebab kedatangan Yesus ke dunia ini untuk meneruskan risalah Nabi Musa as. kepada Bani Israel.
Jadi, kitab Injil dan Taurat merupakan kitab suci yang berisi petunjuk dan pengajaran, tapi hanya ditujukan bagi Bani Israel saja, sebagaimana kesaksian Yesus sendiri bahwa dia diutus untuk Bani Israel. Simak sabda Yesus berikut:
"Jawab Yesus: 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24).
"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Matius 10:5-6).
Dua ayat tersebut membuktikan bahwa yang dimaksud dengan surat Al Maa-idah 46 isinya meginformasikan bahwa kitab Taurat dan Injil memang merupakan pengajaran dan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dari Ahli Kitab, yaitu Yahudi dan Nashara saja. Penjelasan ini diperkuat dengan sabda Yesus di bawah ini:
"Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia aku berdoa, tetapi untuk mereka (Bani Israel) yang telah Engkau berikan kepadaku, sebab mereka adalah milik-Mu" (Yohanes 17:9).
Jelaslah bahwa misi Yesus itu bukan untuk seluruh dunia, tapi khusus untuk Bani Israel saja.
Sebaiknya, Himar Amos lebih rajin lagi membaca buku-buku kaliber dunia internasional, supaya tidak ketinggalan zaman. Sebab jauh sebelum Amos menulis buku picisan, para tokoh ilmuwan dunia yang non muslim sudah mengakui dengan jujur dan ilmiah tentang kemuliaan nabi Muhammad saw kelas dunia:
a. Muhammad adalah Pahlawan kebaikan sepanjang masa "Mohammed was the soul of kindness and his influence was left and never forgotten by those around him" "Muhammad adalah jiwa bagi seluruh kebaikan dan pengaruhnya terasa serta tidak pernah terlupakan oleh orang yang berada di sekelilingnya". (Diwan Chans Sharma, The Propets of the East, Calcutta 1935, hal. 122.)
b. Muhammad adalah tokoh dunia pelopor anti rasialis "FourYears after the death or Justinian, A.D. 569, was born at Mecca, in Arabia the man who, of all men exercised the greatest influence upon the human race, Mohammed" "Empat tahun setelah kematian Justinian, 569 M, lahirlah di Makkah, jazirah Arabia, seorang yang kemudian mempunyai pengaruh sangat besar terhadap ras manusia, yaitu Muhammad". (John William Drapper, M.D. LL.D.A., History of Intelectual Development of Europe, London 1875, vol. I, hal. 329).
c. Muhammad adalah pejuang harkat dan emansipasi untuk wanita sejagad "That his (Mohammed's) reforms enhanced the status of women in general is universally admitted" (Dobrakan "Muhammad yang telah mengangkat kedudukan wanita dalam skala yang luas diakui secara universal") (H.A.R. Gibb, Mohammedanism, London, 1953, hal. 33). Rukun Islam 1c : Bersaksi bahwa Muhammad mengajar Quran utk org Arab Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Oleh karena ayat-ayat di atas tadi menyatakan bahwa Muhammad adalah nabi untuk bangsa Arab maka kitab Al Qur'an hanya ditulis dalam bahasa Arab. (hal. 20).
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Memang Al Qur'an itu berbahasa Arab dan diturunkan di negara Arab. Tapi tidaklah berarti bahwa Al Qur'an itu hanya untuk Bangsa Arab saja. Ini pemahaman yang keliru.
Setiap menurunkan wahyu kepada suatu kaum, Allah menggunakan bahasa kaum itu juga. Sebab kalau memakai bahasa lain, tentu tidak mungkin dimengerti oleh mereka. Bagaimana Rasul itu akan menerangkan kepada umatnya, bila bahasa yang dipakai tidak dimengerti oleh bangsa itu, tentu mustahil. Anak kecil juga paham akan hal ini.
Karena Al Qur'an itu diwahyukan di negara Arab dan nabi yang menerima wahyu itu juga orang Arab, jelas dong... bahasa yang digunakan tentunya Bahasa Arab ! Lha, mana mungkin wahyu Allah diturunkan di Arab, lalu bahasa yang dipakai adalah bahasa Jepang ? Tentu harus Bahasa Arab juga agar dapat dimengerti dan dipahami oleh mereka, bukan?
Demikian juga dengan Nabi Isa ketika menerima wahyu. Apakah beliau menerima wahyu dalam bahasa Indonesia ? Mustahil ! Wahyu yang beliau terima ketika itu pasti menggunakan bahasa yang berlaku menurut suku bangsanya, yaitu Bahasa Ibrani.
Maka seharusnya Injil yang tertua pun ditulis dalam bahasa Ibrani. Tapi sayangnya bahasa Injil yang asli ketika Nabi Isa as. menerimanya sudah tidak ada lagi. Naskah Injil yang tertua dan dianggap asli saat ini justru ditulis dalam Bahasa Yunani. Padahal Yesus tidak pernah tour ke Yunani.
Sebenarnya, kalau Himar Amos mau sedikit lebih teliti dan kritis, justru Alkitab/Injil itulah yang dikhususkan bagi golongan tertentu saja, yaitu Bani Israel, bukan untuk seluruh dunia. Hal ini tidak diketahui oleh penulis kitab tersebut, disebabkan minimnya ilmu tentang agama Kristen itu sendiri, apalagi ilmu tentang Islam.
Bukti lain bahwa Al Qur'an adalah kitab suci untuk seluruh manusia sejagad adalah adanya seruan dan peringatan yang memakai kata 'wahai manusia', misalnya:
"Wahai manusia, makanlah olah kamu apa-apa yang ada di bumi, segala yang halal lagi baik." (Qs. Al Baqarah 168).
"Wahai manusia, sudah datang kepada kamu seorang Rasul (Muhammad saw) dengan membawa kebenaran dari Tuhan kamu"(Qs. An Nisaa 170).
"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya (Al Qur'an) yang terang benderang" (Qs. An Nisaa 174).
"Wahai manusia, sesungguhnya aku ini adalah Rasul untuk kamu semua (manusia sejagad)" (Qs. Al A'raaf 158).
0 komentar:
Posting Komentar