Website Optimizer untuk Split Testing
Written By Unknown on Senin, 07 Mei 2012 | 11.52
Artikel ini saya peroleh setelah saya surfer ke blognya Kang Ronald, yaitu tentang cara penggunaan Google Website Optimezer. Berikut ini adalah panduan menggunakan Website Optimizer dari Google sehingga kita bisa melakukan split testing. Split testing adalah experiment untuk menentukan content seperti apa yang memiliki conversion paling besar. Untuk menggunakan Google Website Optimizer, Anda harus memiliki account Adwords terlebih dahulu. Mendaftarlah Google Adwords terlebih dahulu dengan link ini GoogleAdwords
Setelah itu, Anda akan diminta melakukan aktivasi adwords sebesar $5. Hanya 1 kali seumur hidup. Nah, dengan memiliki Google Adwords, Anda dapat mengiklankan website Anda menggunakan PPC (Pay Per Click). Namun kali ini saya tidak akan membahas itu. Setelah Anda login ke dalam account Google Adwords Anda, akan ada pilihan menu menuju ke website optimizer seperti gambar di bawah ini
Akan terlihat bahwa Anda belum memiliki experiment apapun. Klik link “add new experiment”
Nah, akan ada 2 pilihan lagi. Yang pertama yaitu pilihan untuk mengetest 2 page yang berbeda. Sedangkan pilihan kedua digunakan untuk mengetest kombinasi content. Perbedaannya seperti ini:
• Pada A/B experiment, Google hanya akan merandom 2 halaman. Beberapa visitor akan masuk ke page A, dan beberapa visitor lainnya akan masuk ke page B.
• Pada Multivariant Experiment, Google dapat mengkombinasikan rotasi berbagai content di dalamnya. Misalkan kita punya headline A dan B dan paragraf C dan D. Google akan merotasi kemunculan semua kombinasi. Berapa jumlah conversion A dan C, A dan D, B dan C, dan B dan D.
Saat ini kita hanya mencoba yang mudah saja, jadi pilihlah yang atas.
Lanjutkan dengan mengklik tombol “continue”
Masukkan nama experiment Anda. Berikan nama yang mudah diingat supaya mudah diingat (hehehe....)
Kemudian ketikkan halaman yang akan dieksperimen. Pertama2, Anda harus sudah mengupload dulu file2 yang akan dirotate. Pada contoh yang saya berikan, saya meng-upload file index1.html dan index2.html. Lalu ketikkan file yang original, dan satu lagi file variasi berikutnya. Berikan nama yang spesifik supaya mudah diingat. Anda bisa saja langsung memasukkan nama domain Anda, dan otomatis dia akan mengarah ke file bernama index.
Setelah itu, tuliskan ke mana visitor akan dialihkan apabila terjadi conversion. Masukkan link halaman yang akan dituju setelah visitor subscribe atau setelah memasuki halaman yang dituju.
Setelah mengklik tombol continue, berikutnya akan ditanyakan, apakah Anda ingin mengkonfigurasi sendiri atau tidak. Tentu saja pilih yang pilihan kedua, yaitu mengkonfigurasi sendiri.
Halaman berikutnya akan meminta Anda memasukkan kode
Masukkan script yang diminta ke dalam bagian akhir dari file HTML Anda. Bahasa teknisnya, copy-paste script yang diberikan dan taruh di sebelum tag
Setelah itu, Anda akan diminta melakukan aktivasi adwords sebesar $5. Hanya 1 kali seumur hidup. Nah, dengan memiliki Google Adwords, Anda dapat mengiklankan website Anda menggunakan PPC (Pay Per Click). Namun kali ini saya tidak akan membahas itu. Setelah Anda login ke dalam account Google Adwords Anda, akan ada pilihan menu menuju ke website optimizer seperti gambar di bawah ini
Akan terlihat bahwa Anda belum memiliki experiment apapun. Klik link “add new experiment”
Nah, akan ada 2 pilihan lagi. Yang pertama yaitu pilihan untuk mengetest 2 page yang berbeda. Sedangkan pilihan kedua digunakan untuk mengetest kombinasi content. Perbedaannya seperti ini:
• Pada A/B experiment, Google hanya akan merandom 2 halaman. Beberapa visitor akan masuk ke page A, dan beberapa visitor lainnya akan masuk ke page B.
• Pada Multivariant Experiment, Google dapat mengkombinasikan rotasi berbagai content di dalamnya. Misalkan kita punya headline A dan B dan paragraf C dan D. Google akan merotasi kemunculan semua kombinasi. Berapa jumlah conversion A dan C, A dan D, B dan C, dan B dan D.
Saat ini kita hanya mencoba yang mudah saja, jadi pilihlah yang atas.
Lanjutkan dengan mengklik tombol “continue”
Masukkan nama experiment Anda. Berikan nama yang mudah diingat supaya mudah diingat (hehehe....)
Kemudian ketikkan halaman yang akan dieksperimen. Pertama2, Anda harus sudah mengupload dulu file2 yang akan dirotate. Pada contoh yang saya berikan, saya meng-upload file index1.html dan index2.html. Lalu ketikkan file yang original, dan satu lagi file variasi berikutnya. Berikan nama yang spesifik supaya mudah diingat. Anda bisa saja langsung memasukkan nama domain Anda, dan otomatis dia akan mengarah ke file bernama index.
Setelah itu, tuliskan ke mana visitor akan dialihkan apabila terjadi conversion. Masukkan link halaman yang akan dituju setelah visitor subscribe atau setelah memasuki halaman yang dituju.
Setelah mengklik tombol continue, berikutnya akan ditanyakan, apakah Anda ingin mengkonfigurasi sendiri atau tidak. Tentu saja pilih yang pilihan kedua, yaitu mengkonfigurasi sendiri.
Halaman berikutnya akan meminta Anda memasukkan kode
Masukkan script yang diminta ke dalam bagian akhir dari file HTML Anda. Bahasa teknisnya, copy-paste script yang diberikan dan taruh di sebelum tag
0 komentar:
Posting Komentar